Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Watu Gepeng

*BATU PIPIH*
Nama Watu Gepeng di Desa Telemung, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, ternyata lahir dari sebuah situs sejarah. Situs peninggalan nenek moyang ini berwujud batu pipih atau batu gepeng,sekarang menjadi nama dusun watu gepeng. Batu gepeng itu konon kali pertama ditemukan oleh seseorang bernama Mbah Supani saat akan membangun sebuah lahan permukiman yang awalnya masih hutan belantara. Saat sedang membabat alas atau membuka kawasan yang semula hutan belantara itu, ditemukan batu besar yang berdiri tegak setinggi satu meter dan lebar 70 sentimeter. Ketika batu itu hendak dipindahkan dengan cara digali bagian tanah di bawahnya ternyata tidak bisa. Batu berbentuk gepeng itu seolah tertanam sangat dalam ke perut bumi. Karena hal tersebut, Mbah Supani pun menamakan kawasan tersebut dengan nama Dusun Watu Gepeng. Setelah kabar penemuan sebuah batu besar yang tak bisa dipindahkan tersebut menyebar, sekitar pada tahun 1946 ada sekelompok orang yang ingin mengetahui seberapa dalam batu itu menancap ke dalam tanah. Ketika digali sampai kedalaman sekian meter ternyata tetap gagal mencapai ujungnya. Hingga kini, belum ada yang bisa menemukan dasar dari batu tersebut. Semakin dalam tanah di sekitar batu itu digali, banyak batu yang ditemukan saling menyambung dan terus menancap makin dalam. Kepala Desa Telemung Misdi mengaku jika nama Dusun Watu Gepeng berasal dari nama situs Watu Gepeng tersebut. Desa Telemung berdiri sekitar tahun 1999 dan selanjutnya memiliki lima dusun. Salah satunya Dusun Watu Gepeng. ”Sebelum ada nama dusun, memang sudah lebih dulu ada situs Watu Gepeng tersebut,” jelas Misdi. Mengenai bagaimana sejarah asal muasal Watu Gepeng tersebut, Misdi mengaku belum mengerti secara jelas. Namun demikian, oleh warga setempat situs Watu Gepeng tersebut masih dianggap keramat. Bahkan, setiap bulan Zulhijah atau Bulan Haji, tepatnya setiap pada hari Jumat Legi, masih ada warga yang menggelar selamatan di situs Watu Gepeng tersebut. ”Ada saja warga yang datang dan menggelar selamatan. Tak ada maksud lain kecuali hanya untuk tempat berdoa bersama,” tandasnya. Menurut cerita tutur di masyarakat setempat, Watu Gepeng ialah bagian ”akar” dari Watudodol, yakni batu raksasa yang berdiri kokoh di tengah jalan raya Banyuwangi–Situbondo di tepi pantai Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro
Arek_culun
Arek_culun biasa saja, ingin menjadi lebih baik dari hari kemarin.

Post a Comment for "Watu Gepeng"